Waspadai Penyakit Kuning Pada Bayi

Sekitar enam dari 10 bayi yang baru lahir memiliki penyakit kuning untuk berbagai tingkatan. Pada bayi prematur, penyakit kuning sering terjadi. Pada bayi kuning, kulit dan mata mereka memiliki semburat kekuningan. Zat bilirubin yang menumpuk dalam tubuh dan jaringan tubuh si kecil menjadi penyebab bayi kuning.

Bilirubin merupakan zat dalam tubuh dari sel darah merah yang tua dan rusak. Zat tersebut kemudian dibuang oleh hati sebagai limbah. Ketika masih dalam kandungan, bilirubin bayi diturunkan tali pusat dan dieliminasi oleh tubuh ibu. Setelah lahir, liver bayi mampu menghilangkan bilirubin sendiri. Bayi membutuhkan waktu selama beberapa hari sampai hati berfungsi dengan penuh. Jika bilirubin dalam tubuh bayi berlebihan akan menyebabkan gejala penyakit kuning.

Penyakit kuning pada bayi biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga. Jika bayi dalam kondisi sehat, ikterus akan hilang dengan sendirinya dalam seminggu atau lebih. Sedangkan, keadaan bayi sakit atau lahir prematur memerlukan pemantauan ketat dan perawatan medis.

Ikterus juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain antara lain antibodi golongan darah, anemia hemolitik, hepatitis dan galaktosemia.

Tanda-Tanda Bayi Kuning

- Muncul semburat kuning pada kulit, biasanya dimulai dari kulit wajah dan kulit kepala.
- Muncul semburat kuning pada bagian putih mata.
- Pada ikterus moderat, semburat kuning menyebar ke kulit tubuh.
- Jika jaundice pada bayi parah, telapak tangan dan telapak kaki bayi berubah kuning.
- Kantuk bayi tidak seperti biasa.
- Bayi mengalami kesulitan makan.
- Dalam beberapa kasus, tinja bayi berwarna terang dan urin gelap.

Perawatan Bayi Kuning

Langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi penyakit kuning pada bayi :

- Cara terbaik menangani bayi kuning adalah sering menyusui si kecil, baik itu menyusui ASI atau memberi susu formula. Sering menyusui bayi, sekitar 8-12 kali sehari, dapat membantu menambah cairan pada bayi yang berguna untuk membuang zat bilirubin yang berlebih.

- Menjemur bayi dengan menempatkan bayi Anda di sebelah jendela tertutup dan membiarkan sinar matahari menyinari kulitnya untuk sekitar lima belas menit, selama empat kali sehari. Sinar matahari melarutkan bilirubin dalam kulit sehingga dapat diekskresikan dalam urin bayi Anda.

Namun perlu diperhatikan bahwa, Anda harus memperhatikan kondisi si kecil, panas matahari dan waktu menjemur bayi.

Jika Anda tidak yakin tentang penyakit kuning bayi Anda, sebaiknya selalu memeriksakan bayi ke dokter anak untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.