Asma Pada Bayi

Asma merupakan peradangan pada bronkiolus ( tabung pernapasan kecil ) sehingga menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas. Beberapa penyebab asma antara lain alergi dan polutan lingkungan seperti asap rokok. Penyakit asma juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas dan udara dingin.

Ada hubungan erat antara asma dengan alergi. Sebanyak 60% penderita asma menderita alergi. Bayi yang menderita alergi memiliki resiko lebih besar terserang asma.

Faktor-faktor Resiko Asma Pada Bayi

- Lingkungan keluarga yang perokok terutama ibu, bayi beresiko terkena asma empat kali lebih besar.

- Bayi lahir secara prematur.

- Faktor riwayat keturunan dari anggota keluarga yang menderita asma atau alergi.

- Bayi memiliki alergi eksim atau alergi makanan.

- Lingkungan rumah yang lembab.

Tanda-Tanda Asma Pada Bayi

- Bayi mengalami batuk dan sesak napas terus menerus terutama di malam hari.

- Bayi bernapas lebih cepat dari biasanya.

- Bayi alergi terhadap susu, telur, debu, serbuk sari dan bulu binatang.

- Bayi mengalami eksim.

Tips untuk membantu bayi Anda yang mengalami asma :

- Jika bayi sudah memperoleh MPASI, berikan si kecil sayur-sayuran dan buah yang banyak mengandung vitamin C.

- Pastikan bayi tidak intoleran terhadap laktosa yang bisa menyebabkan produksi lendir yang berlebihan dan dapat menyebabkan penyumbatan sinus serta  kemacetan saluran udara pernapasan.

- Deterjen dan bahan kimia rumah tangga harus dijauhkan dari kamar dan tempat bermain bayi karena bisa mengganggu saluran udara bayi yang menyebabkan peradangan.

- Hindari kontak dengan zat-zat sepertidebu rumah, bulu bantal dan hewan peliharaan.

- Hindari suhu ruangan bayi yang dingin dan lembab.

Asma merupakan penyakit kronis jangka panjang dan belum dikathui obatnya. Namun, asma bisa dikelola dengan bantuan obat-obatan dan mengurangi kontak dengan pemicu asma.

Sebaiknya, berkonsultasi dengan dokter secara teratur untuk mendapatkan penanganan, pengobatan dan metode terbaik untuk mengelola asma anak Anda.