Diare Pada Bayi - Penyebab dan Cara Mengatasinya

Diare merupakan penyakit dimana seseorang mengeluarkan tinja yang lembek dan berair. Ketika terkena diare, frekuensi buang air besar semakin sering, paling sedikit tiga kali sehari. Seperti halnya orang dewasa, bayi pun juga bisa mengalami diare. Hanya, mungkin Anda akan kesulitan mengetahuinya karena tinja bayi sudah cukup lembut dan frekuensi BAB nya cukup sering.

Jika feses atau tinja memiliki begitu banyak air yang membasahi hampir ke seluruh bagian popok, atau jika seorang bayi buang air besar sebanyak dua atau tiga kali lebih sering daripada biasanya, maka bayi Anda mengalami diare.

Gejala Diare

- Demam tinggi

- Lesu

- Muntah

- Darah atau nanah dalam tinja

- Tinja berwarna hitam, putih, atau merah

- Nafsu makan berkurang

Penyebab Diare

- Diare dapat disebabkan oleh infeksi dari virus, bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan tinja lembek. Virus, bakteri dan parasit melepaskan racun dalam usus atau dengan mengubah keseimbangan normal bakteri dalam usus. Penting untuk diketahui bahwa bakteri merupakan penghuni normal usus. Namun, ketika jumlah dan jenis bakteri berubah secara dramatis, konsistensi tinja akan berubah juga.

- Makanan juga dapat menyebabkan diare. Beberapa bayi tidak dapat mentoleransi jenis makanan tertentu termasuk ASI atau kandungan dalam susu formula.

- Penyebab lain yang menimbulkan diare yaitu antibiotik. Penyebab ini jarang terjadi pada bayi karena mereka jarang memakai antibiotik. Antibiotik umumnya menyebabkan tinja lembek dalam banyak cara yang sama seperti beberapa infeksi lainnya, yaitu dengan mengubah keseimbangan jumlah dan jenis bakteri yang biasanya berada dalam usus. Bayi juga mungkin alergi terhadap antibiotik, tandanya yaitu BAB lebih banyak dan sering,  serta mengalami ruam kulit.

Cara Mengatasi Diare

- Ketika bayi mengalami diare, ia kehilangan banyak cairan dan kemungkinan mengalami dehidrasi. Berikan bayi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

- Jika bayi enggan minum cairan, bahkan memberikan cairan dalam jumlah sedikit tapi sering adalah cara yang baik untuk mencegah dehidrasi pada bayi.

- Jika Anda sudah memberikan makanan padat untuk bayi, makanan yang mudah dicerna adalah cara yang baik untuk membantu mengatasi diare bayi. Makanan seperti sereal beras, pisang yang dilembutkan dan kentang tumbuk adalah pilihan yang baik. Selama bayi tidak muntah, makanan lunak yang mudah dicerna adalah pilihan yang baik.

- Jika Anda sedang menyusui bayi, tetaplah memberi bayi Anda ASI. Ini akan membantu mencegah dehidrasi pada bayi.

Kapan Harus Pergi Ke Dokter?

Anda bisa menghubungi dokter jika :

- Bayi Anda berusia di bawah 3-4 bulan.

- Diare terjadi selama 3 hari atau lebih

- Tinja bayi disertai darah atau nanah.

- Bayi demam dan muntah.

- Bayi tidak kencing selama 6 jam.